skip to main
|
skip to sidebar
gubuk kata
Senin, 03 Agustus 2009
Sajak Lestary
DOSA
Aku terperangkap dalam sungai dosa yang indah
Tersesat keasingan sebuah kepercayaan yang tidak lagi dipegang teguh
Terseret,
terus terseret kemuara kegelapan
Lalu menepi dalam penyesalan yang terucap di narasi dosa
Aku untuk tuhanku..
IBU
Ibu, maafkan aku yang dulu sering tidak memahamimu
Yang kadang meremehkanmu
Dulu aku pikir ibu hanyalah perempuan lemah,
tak punya pendirian, menurut kepada ayah
bagaikan budak yang menuruti perintah tuannya
Tapi ingat ibu, itu dulu.. Kini otaku sudah dipermak oleh perputaran waktu,
yang membuatku semakin tahu tentang kamu: ibuku
Ibu, yang rela bekerja keras
Di tengah guyuran hujan dan teriknya matahari
Tanpa menghiraukan tubuh rentanya.
Semata-mata demi kami
anakmu…
Dulu disaat ayah pergi dengan perempuan itu
Ibu meratapi sepanjang hari, air matamu tumpah tak tertahan
Pertanyaan anak-anakmu yang marah
Di akhiri dengan pertanyaan lagi darimu.
Ketika ibu berbicara “Ibu mencintai ayahmu, nak”
Sambil menghapus air mata, aku segera berdiri lalu berlari.
Dan kini aku mengerti
Bukan hal mudah untuk sanggup mencintai seseorang
yang terkadang mengejutkan orang lain.
Meskipun dirimu sosok manusia biasa
tapi bagiku engkaulah surga yang terlihat.
?
Indonesiaku sayang, Indonesiaku malang
Saat ini
Demokrasi yang hidup
namun sesungguhnya mati.
Saat Rakyat butuh nasi
namun justru dikramasi janji .
Janji Semu
Dikilatan tebar pesona dendangan birokrat dan wakil berdasi..
Penuh kepura-puraan mengejar kursi.
Masih adakah pejuang rakyat ?
Ketika Logika sudah berbau duit
Ketika nurani ter-erosi duniawi
Ah, sudahlah !
UNTUNG
Untung aku bukan kamu
Perempuan lacur.
Mahasiswi hanyalah status
Menutupi topeng kemesuman di balik dinding kamar kos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cari-cari
Alih Bahasa
by :
BTF
Pengikut
Arsip
Agustus
(10)
Mengenai Saya
Komunitas Gubuk Kata
Kumpulan para penyair paling lebay di Bogor.
Lihat profil lengkapku
Cetak yuck..
Print this page
Tidak ada komentar:
Posting Komentar