Rabu, 05 Agustus 2009

Sajak Nunik Septia

Hanya Puisi

Jika malam berganti pagi
akankah tetap terasa
hangat peluk rembulan?
Jika kenyataan menjadi sebuah tanya
akankah terjawab oleh waktu
Jika semua tanya telah terjawab
akankah indah bait puisi esok pagi?
Jika tak seorang kan mengerti makna kata
Biar indah puisi
jadi tanya bagi diri
Jika yang kau ingini
takkan mungkin kau miliki



Aku, Bagi Dirimu

Ada yang hilang
ketika ia hilang
Ada yang pergi
ketika ia pergi

Bersama langkahnya
ia bawa semua ceria
dari gubuk tua beratap tawa
Hanya tangis ia tinggalkan
untuk jadi semua tanya
yang hanya bisa kurenungkan

Meski aku
hanyalah seorang aku
Yang tak memiliki sesuatu
untuk aku kau banggakan
Sampai nanti kau tahu
Seorang aku bukan hanya aku



Adakah Kau Tahu

Di buramnya jiwa
aku coba terjaga
Jauh dari lelap
yang hanya selalu kepayangkan aku
Dengan buaian-buaian
indah tak nyata
Dari negeri dongeng

Mengapa???
Semua tak berjalan layaknya hari
atau waktu
yang kini siang tapi tak lama
Malam menjelang

Kau tahu?
Roda ini takkan berputar
Hari ini takkan berganti
Mimpi takkan nyata
Hingga saat itu tiba

Saat yang kau pungkiri
jadi satu hal
yang lebih dari sekedar kata


Kata Mereka Tentang Aku

Aku, adalah kesalahan…
yang tersusun rapi,
dengan jubah kemunafikan,
coba ingkari diri…

Aku, hanyalah segumpal daging…
yang perlahan membusuk,
hingga taring hewan malam
enggan mengoyak tubuhku…

Aku adalah titik hitam
dan ku coba buat warna,
bukan cela…
Tapi apa jawabnya???
Aku hanya genangan lumpur,
tak sudi ia langkahi,lewati…

Aku hina,
karena beda,
begitu kata mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar